Meureudu - Peringati Hari Kemerdekaan Ke-77, SMAN Unggul Pidie Jaya
gelar berbagai lomba bagi siswanya untuk meriahkan HUT RI Ke-77, Tujuan
diselenggarakannya kegiatan ini, yaitu untuk meneruskan semangat juang para
pahlawan, membangun nasionalisme, meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
serta meningkatkan hubungan kekeluargaan dan menyambung tali silahturahmi untuk
keluarga besar SMAN Unggul Pidie Jaya. (Rabu, 17/8/22). Untuk meneruskan
semangat juang para pahlawan kita mari sedikit mengenal tentang sejarah Indonesia.
SEJARAH
SINGKAT TENTANG KEMERDEKAAN INDONESIA
Indonesia merupakan negara kepulauan yang di
gemari oleh setiap negara asing, dalam meraih kemerdekaan, warga negara Indonesia
melalui proses yang panjang dan sulit. Sebelum merdeka, Indonesia masih berada
dalam kekuasaan pemerintahan Jepang. Kemudian pada 6 Agustus 1945, Amerika
Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus
1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki. Dalam buku Sejarah Ledakan Bom Atom Nagasaki (2019), dampak
bom atom tersebut mengakibatkan ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia
dan ratusan ribu lainnya mengalami cacat. Kemudian Pada 14 Agustus 1945 (Waktu
Amerika Serikat) atau 15 Agustus 1945 (Waktu Jepang), Jepang menyerah tanpa
syarat pada Sekutu dan mengakui Deklarasi Postdam.
Berdasarkan Deklarasi Postdam tersebut, Jepang memiliki
kewajiban untuk menjaga "status quo" di daerah Indonesia. Mengutip
buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005), pada 2 September 1945, Mac
Arthur sebagai perwakilan dari pasukan sekutu bersama perwakilan dari
pemerintah Jepang melaksanakan upacara dan menandatangani dokumen penyerahan. Upacara
penyerahan tersebut dilaksanakan diatas kapal perang Amerika Missouri yang
berlabuh di teluk Tokyo. Dengan ditandatanganinya dokumen penyerahan tersebut,
maka secara resmi perang Pasifik/Perang Dunia II telah berakhir. Saat peristiwa
pengeboman Nagasaki pada 9 Agustus 1945, Soekarno, Moh, Hatta, dan Radjiman Widyodiningrat diundang ke Dath,
Vietnam untuk bertemu dengan Jenderal
Terauchi. Kemudian mereka kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945 saat Jepang
menyerah.
Dengan kalahnya Jepang, Indonesia berada pada
posisi vacuum of power (kekosongan kekuasaan). Pada tanggal 16 Agustus 1945,
pukul 04.00 dini hari, Soekarno dan Moh. Hatta dibawa para pemuda ke
Rengasdengklok untuk merumuskan kemerdekaan agar keduanya tidak terpengaruh
oleh Jepang. Soekarno dan Hatta kembali lagi ke Jakarta pada pukul 23.00 WIB.
Pada 17 Agustus 1945, pukul 02.00 dini hari, Soekarno memimpin rapat PPKI di
rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk
merumuskan teks proklamasi. Pukul 10.00 WIB, Soekarno bersama Moh. Hatta
membacakan teks Proklamasi di kediaman Laksamana Tadashi Maeda di Jalan
Pegangsaan Timur No.56, Jakarta. Pembacaan teks tersebut menandai kemerdekaan
Indonesia yang kini diperingati setiap tahun oleh wara negara Iindonesia.
Ditemui disela-sela kesibukannya, Drs. Yusri, Kapala SMAN Unggul Pidie Jaya mengungkapkan bahwa berbagai lomba yang dilangsungkan adalah untuk menumbuhkan semangat juang serta mengokohkan kekompakan dan kebersamaan antar siswa. Bidang Kesiswaan SMAN Unggul Pidie Jaya Ibu Maulidariah, M.Pd bekerja sama dengan Pembina Osis Bapak Rezal Afriansyah, S.Pd, untuk mengulas kegiatan teresebut. Lomba-lomba yang di adakan diantaranya lari volly daster putra, Estafet tepung putra-putri, makan donat tanpa pakek tangan, makan kerupuk, balap karung, tarik sarung, dll, untuk yang juara akan di berikaan penghargaan. (17/8/22)
Semoga dengan gelaran lomba-lomba yang berbentuk
permainan tetapi bersifat edukasi ini semakin menumbuhkan kebersamaan,
persatuan dan kesatuan, serta nasionalisme yang telah tertanam dalam jiwa para
siswa-siswi SMAN Unggul Pidie Jaya
by: musafir_kelana
0 komentar:
Posting Komentar