Berbicara kopi adalah berbicara nuasa salah satu provinsi di Indonesia yaitu Aceh, dimana kopi yang di kembangkan sejak tahun 1980 M tumbuh subur di Aceh nyak di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Luwes dan sebagian kecil di Kabupaten Pidie tepatnya di Tangse. keempat daerah tersebut berada di ketinggian sekitar 1200 m di atas permukaan laut dan itu merupakan daerah yang terkenal memiliki perkebunan terluar di Indonesia bahkan Asia. di mana meiliki kebun kopi yang luas sekitar 90.000 H. Namun kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gaya Luwes lebih terasa nikmatnya. Masyarakat di sana berfrofesi sebagai petani kopi dengan dominan Varietas Arabika. Produksi kopi arabika yang dihasilkan dari Tanah Gayo merupakan yang terbesar di Asia Tenggara .
Adapun penyebaran tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad ke-17 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia ke Batvia (Jakarta). Kopi Arabika itu pertama-tama ditanam dan dikembangkan di daerah Jatinegara, Jakarta, menggunakan tanah partikelir Kesawung yang kini lebih dikenal Pondok Kopi. Penyebaran selanjutnya dari tanaman kopi tersebut sampai juga ke kawasan Dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah. Dari masa kolonial Belandan hingga sekarang kopi gayo khususnya telah menjadi mata pencaharian pokok mayoritas masyarakat Gayo bahkan telah menjadi satu-satunya sentra tanaman kopi kualitas ekspor di daerah Aceh Tengah. Selain itu bukti arkeologis berupa sisa pabrik pengeringan kopi masa kolonial Belanda di Desa Wih Porak, Kecamatan Silih Nara, Aceh Tengah telah memberikan kejelasan bahwa kopi pada masa lalu pernah menjadi komoditas penting perekonomian.
Tidak heran di Aceh sangat banyak warung-warung kopi dengan cita rasa yang berbeda-beda begitulah hebatnya orang Aceh dalam mengembangkan racikan kopi sehingga banyak para pengunjung baik dari Aceh sendiri dan dari luar Aceh untuk bisa menikmati kopi di warung himhha berjam-jam, penulis sendiri merasakan hal demikian.
Namun melihat dari sisi agama apa manfaat kopi untuk jiwa dan raga manusia karena memang kopi ini jauh sebelum Bangsa belanda, maka sudah menjadi tradisi masyarat Arab pada masa Sahabat dan Khulafaurrasyidin, mari kita dalami lebih jauh tentang kopi versi agama.
Ada hikayah bahwa : para shahabat pernah meninta
pencerahan mengenai kopi kepada Rasullah SAW di ceritiakan :
وذكر رضي الله عنه عن شيخه الحبيب أبي بكر بن عبد الله العطاس أنه
قال : كان السيد أحمد علي بحر القديمي يجتمع مع رسول الله يقظة ، فقال ك يا رسول
الله أريد أن أسمع منك حديثاً بلا واسطة . فقال له صلى الله عليه وسلم أحدثك
بثلاثة أحاديث : الأول ، ما زال ريح قهوة البن في فم الإنسان تستغفر له الملائكة
Sayyid
Ahmad bin ali Bahr al qadimi bertemu dengan Nabi SAW dalam keadaan terjaga, ia
berkata pada nabi saw : "Wahai Rasulullah
aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara", Nabi saw kemudian
bersabda : "Aku akan memberimu 3 hadits : diantaranya Selama bau biji kopi ini masih
tercium aromanya dimulut seseorang maka selama itu pula para malaikat akan
beristighfar (memintakan ampun) untukmu. Mengenai hadis ini masih dalam peninjauan.
Namun hukum asal ngopi adalah halal, tapi bias saja berubah sesuai tujuan si peminum. Apabila ngopi dengan tujuan
dapat membantu melakukan ibadah maka ngopi akan
berobah menjadi sunah. Jika tujuannya dapat membantu melakukan perkara mubah maka
hukumnya mubah/boleh. Jika tujuannya untuk
membantu melakukan perkara makruh maka hukumnya makruh. dan apabila dengan tujuan untuk
membantu melakukan perkara yang haram
maka hukumnya menjadi haram. Makanaya kawan yuk ngopi dengan
tujuan ibadah insyaAllah Berkah. Ref: AlFiqhu Al-Islamiy wa Adillatuhu, Jld :6,hal 267.
Melihat dari sisi manfaat ngopi berdasarkan riwayat di atas :
1.
Selama bau biji kopi ini masih
tercium aromanya di mulut seseorang maka selama itu pula para malaikat
beristighfar (memintakan ampunan) untukmu.
2.
Barang siapa yang menyimpan tasbih untuk dibuat Berdzikir
maka Allah SWT akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia
menggunakan tasbihnya atau tidak.
3. Barang siapa yang duduk bersama waliyullah yang hidup atau sudah wafat (pergi ke maqbarahnya lalu bertawasul) maka pahalanya sama saja dengan ia menyembah Allah di seluruh penjuru bumi.
Habib abu bakar bin abdullah al atthas berkata: Sesungguhnya tempat kediaman jika tinggalkan dalam keadaan sepi/kosong maka para jin akan menempatinya, sedangkan rumah/suatu tempat yang dibiasakan membuat hidangan minuman kopi maka para jin tidak akan menempatinya dan tidak akan bisa mendekat alias mengganggu. hanya Allah Maha Tau Segalanya...
By : Musafir Kelana
0 komentar:
Posting Komentar